Jakarta, Global Post
Prosesi demokrasi hendaknya tidak menodai Persatuan dan Kesatuan Bangsa, yang olehnya kita dapat memperoleh kemerdekaan dari kaum kolonialis yang menjajah bangsa Indonesia selama berabad-abad lalu. Kesadaran akan persatuan dan kesatuan, juga telah melepaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan kita. Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Kantor Kesatuan Bangsa & Politik (Kesbangpol) Kota Administrasi Jakarta Timur, Hamid Su’ud, dalam bincang-bincangnya dengan pengurus Ikatan Jurnalis Jakarta Timur (IJJT), belum lama ini, menyikapi akan dimulainya Pemilihan Gubernur Kepala daerah DKI Jakarta.
Hamid menjelaskan, kendati saat ini belum dapat dipastikan siapa saja kandidat yang pasti masuk dalam bursa pemilihan Gubernur DKI yang akan datang, namun masyarakat Jakarta hendaknya lebih arif menyikapi, dan menerima siapa saja yang kelak akan duduk di kursi DKI satu.
“Secara formal, memang belum ketahuan siapa saja calonnya, dalam artian belum ada pasangan calon yang memproklamirkan diri. Masyarakat Jakarta juga, tampaknya, masih menunggu siapa saja yang menyatakan maju dalam bursa pemilihan Gubernur DKI,” kata Hamid.
Namun, Hamid Su’ud menghimbau agar masyarakat Jakarta dapat lebih Arif menerima siapa yang kalah, dan mendukung Gubernur terpilih - yang tujuannya untuk kemajuan dan kesejahteraan Masyarakat Jakarta secara keseluruhan – dengan tetap memelihara persatuan dan kesatuan.
Pada saat bersamaan, Ikatan Jurnalis Jakarta Timur (IJJT) memastikan berada pada posisi netral dalam konteks pemilihan Gubernur DKI Jakarta. IJJT menyatakan tidak akan memposisikan diri sebagai corong kandidat maupun calon gubernur tertentu dalam publikasi yang dilakukannya.
Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua IJJT Richard Aritonang menyikapi adanya issu tentang media tertentu yang cenderung mengangkat dan mempromosikan calon-calon tertentu dalam pemberitaannya, yang bertujuan tertentu pula.
“Seperti pada prinsip pembentukan Ikatan Jurnalis Jakarta Timur, yang memposisikan diri sejajar netral dengan seluruh golongan dan kepentingan yang ada, saya pastikan, seluruh media yang tergabung dalam IJJT akan bersikap netral dalam melakukan publikasi dengan asas pencerdasan kehidupan Bangsa,” tegas Richard.
Jika ternyata ada salahsatu media anggota IJJT ‘memaksakan’ pemberitaan, dengan mempromosikan seseorang tanpa realita yang nyata, Richard menyatakan, dengan berat hati akan mengeluarkan anggota tersebut. “Kami telah memberhentikan beberapa anggota IJJT yang bekerja tidak sesuai etika Jurnalis. Hal itu akan terus kami lakukan dengan kesiapan menghadapi segala konsekuensinya” imbuh Richard Aritonang. (Arto)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !